Luka Diabetes Sulit Sembuh, Anda Harus Tahu Ini 3 Penyebab

luka diabetes

Penyakit diabetes kerap membuat penderitanya rentan mengalami luka yang tak kunjung sembuh, terutama di bagian kaki. Orang Indonesia sering menyamakan kondisi ini sebagai diabetes basah. Luka sekecil apa pun pada penderita penyakit ini harus segera mendapatkan penanganan dengan benar. Pasalnya, luka diabetes yang tidak segera teratasi dapat berubah menjadi ulkus diabetikum, yang sering terjadi di kaki penderita. Dalam beberapa kasus, ulkus yang parah menyebabkan harus mengamputasi kaki penderita.

Terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan luka diabetes sulit untuk disembuhkan, yaitu:

Meningkatnya kadar gula dalam darah menyebabkan sel-sel yang bertugas untuk menjaga kekebalan tubuh melemah.

Oleh karenanya, luka sedikit saja bisa mengakibatkan infeksi parah. Bila sudah begini, sel-sel kekebalan tubuh tidak bisa menyembuhkan atau mengeringkan luka dengan cepat pada penderita.

Buruknya Sirkulasi Darah

Tingginya kadar gula dalam darah bisa mengakibatan berbagai komplikasi. Salah satunya adalah penyempitan pembuluh darah arteri atau penyakit arteri perifer.

Kondisi ini membuat aliran darah dari jantung menuju ke seluruh bagian tubuh menjadi terhambat, sehingga pasokan oksigen dan nutrisi menjadi sulit tersalurkan ke seluruh tubuh.

Padahal, bagian tubuh yang luka sangat membutuhkan oksigen dan nutrisi yang terkandung dalam darah untuk mempercepat proses penyembuhan.

Baca juga : Waspadai Gejala Diabetes Pada Wanita

Kerusakan Saraf

Salah satu faktor sulitnya penyembuhan atau pengeringan luka diabetes pada penderita yaitu neuropati (kerusakan saraf). Neuropati sendiri merupakan kondisi di mana tubuh tidak bisa merasakan sesuatu atau mati rasa.

Hal ini karena saraf-saraf di dalam tubuh sudah rusak akibat tingginya kadar gula darah yang menyebabkan jaringan saraf tidak mendapatkan aliran darah yang cukup.

Biasanya kondisi ini lebih banyak terjadi pada bagian kaki dan tangan. Karena tidak merasakan sakit apa pun di daerah yang luka, Anda mungkin tidak sadar bila lukanya mengalami gesekan, bertambah parah, atau terbentuk luka yang baru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *